Jakarta, cnbcindonesia.com – Anggota DEN 2020-2024, Satya Widya Yudha menilai penerapan QR Code untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite merupakan langkah penting menuju subsidi yang lebih tepat sasaran. Mengingat, masalah utama dalam penyaluran BBM bersubsidi selama ini terletak pada pola distribusi yang terbuka.
Menurut Satya, dengan penerapan mekanisme subsidi berbasis QR Code seperti yang dilakukan pada BBM jenis Pertalite, maka distribusi subsidi akan bisa lebih terkendali.
“Itu menurut saya bisa diteruskan karena ini tidak terpengaruh dengan kebijakan yang 1 Oktober harus dijalankan atau tidak karena saya lihat progresnya sudah cukup bagus,” kata Satya dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Rabu (25/9/2024).
Oleh sebab itu, ia pun mendukung kelanjutan program QR Code ini karena sudah menunjukkan progres positif. Hingga kini misalnya, lebih dari 3,5 juta mobil telah terdaftar untuk menggunakan BBM subsidi dengan QR Code, dan program tersebut sudah diimplementasikan di 41 kota dan kabupaten.
Ia optimis bahwa target sosialisasi ke 100 kabupaten dan kota akan tercapai, dan ini akan membantu pemerintah dalam menekan kebocoran subsidi secara signifikan.
“Saya pikir apa yang dilakukan oleh Pertamina ini sudah bagus karena akan menuju kepada subsidi tepat memang di dalam kebijakan energi nasional pada waktu saya di Dewan Energi Nasional itu kelihatan betul bahwa niatan daripada pemerintah agar subsidi itu tepat sasaran menjadi titik kunci utama,” kata dia.
Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga terus mendorong masyarakat melakukan pendaftaran dengan QR Code sebagai penerima Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Hal ini dilakukan agar penyaluran BBM bersubsidi dapat lebih tepat sasaran.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari memerinci hingga 2 September 2024, tercatat sebanyak 4.122.358 nopol telah terverifikasi dan bertransaksi di SPBU menggunakan QR Code. Pendaftaran QR Code berlaku untuk kendaraan roda 4.
“Upaya ini dilakukan Pertamina Patra Niaga dalam rangkaian mewujudkan Subsidi Tepat dan dukungan pada kebijakan Pemerintah untuk pengaturan pengguna BBM Subsidi ke depannya,” ujar Heppy Senin (2/9/2024).
Ia menjelaskan bahwa wilayah pendaftaran QR Code Pertalite dilakukan secara bertahap dan hanya khusus untuk kendaraan roda 4.
Saat ini pendaftaran QR Code Pertalite difokuskan di wilayah Jawa, Madura, Bali (JAMALI) dan sebagian wilayah non-Jamali yaitu Kepri, NTT, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu dan Kabupaten Timika.
“Diharapkan tahap 1 bisa tercapai 100% pada akhir September 2024. Sisanya akan dilakukan tahap kedua rencana paling cepat bulan Oktober- November 2024,” kata Heppy.
Setidaknya, Dokumen yang perlu dipersiapkan untuk mendaftar adalah foto KTP, foto diri, foto STNK (tampak depan dan belakang), foto kendaraan tampak keseluruhan, foto kendaraan tampak depan nomor polisi dan foto KIR bagi kendaraan pengguna KIR.
Untuk seluruh dokumen agar dipastikan terbaca dengan jelas dan dikirim dalam format foto (jpg). Selain itu, agar memastikan foto yang diunggah jelas tidak pecah dengan resolusi tinggi agar memudahkan proses verifikasi.
“Bagi masyarakat pengguna Pertalite yang belum melakukan pendaftaran, diharapkan segera melakukannya untuk memastikan akses subsidi BBM yang tepat sasaran,” imbau Heppy.
Untuk registrasi dan informasi lebih lanjut terkait program subsidi tepat Pertalite masyarakat dapat mengunjungi website https://subsiditepat.mypertamina.id dan menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.
Selengkapnya: https://www.cnbcindonesia.com/news/20240925130834-4-574463/beli-bbm-pertalite-pakai-qr-code-langkah-menuju-subsidi-tepat-sasaran