Blok Cepu Diperkirakan Masih Bisa Capai Produksi 1 Miliar Barel

Jakarta, cnbcindonesia.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa pihaknya masih optimis lapangan minyak Bayu Urip, Blok Cepu masih bisa memproduksikan minyak hingga 1 miliar barel.

“Jadi Blok (Cepu) ini kan sudah menghasilkan 630 juta barel sejak 2005. Tapi diperkirakan masih bisa capai 1 miliar (barel). Kemudian masih ada lapangan-lapangan yang infill yang sekarang ini dikerjain dan juga ada clastic,” jelas Arifin saat ditemui di Lapangan Minyak Banyu Urip Infil Clastic, Jumat (9/8/2024).

Menteri Arifin menilai, tingkat produksi itu bisa dibuktikan seiring dengan tambahan produksi minyak perdana dari lapangan yang dioperasikan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) pada Blok Cepu di infill clastic Sumur B13 yang mencapai 13.300 barel per hari (bph).

“Tapi clastic itu kan melebar ya. Kalau yang karbon ini kan kayak dalam satu tungku. Nah ini yang diupayakan oleh Exxon Memang ada upaya khusus untuk bisa ngambil itu,” tambahnya.

Nantinya, lanjut Arifin, sumur infill tersebut diprediksi akan menghasilkan 40-60 juta barel minyak untuk menahan produksi minyak di dalam negeri. “Jadi yang sumber yang hari ini berproduksi 13.300 (bph), dan kelihatannya masih bisa diambil lagi. Yang lain-lain disini kan ada 16 sumur itu rata-rata cuma 5.000-7.000 (bph). Kalau yang ini 13.300 (bph)mungkin bisa (menuju) 15.000 (bph),” beber Arifin.

Asal tahu saja, Blok Cepu termasuk dalam 10 besar lapangan minyak di Indonesia yang menyumbang produksi minyak RI tahun 2023 lalu. Hal itu sesuai dengan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan lifting minyak KKKS pada 2023 beberapa mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2022.

“Cepu dari 165 ribu ke 155 ribu, Pertamina EP dari 70 ribu ke 69 ribu, kemudian ONWJ dari 27 ribu ke 26 ribu, kemudian PHM dari 24 ribu ke 26 ribu, PHE OSES dari 19,6 ribu turun ke 17 ribu, Petrochina dari 15 ribu tetap di 15 ribu, Pertamina Sanga-Sanga dari 9 ribu ke 10 ribu. Kemudian Medco dari 10 ribu ke 10 ribu ini sedikit naik. PHKT dari 9 ribu ke 9,8 ribu sedangkan KKKS lain-lain dari 100 ribu ke 101 ribu,” kata Dwi dalam RDP bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (13/3/2024).

Berikut 10 KKKS produksi migas terbesar pada 2023:

1. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Blok Rokan dengan capaian produksi minyak sebesar 161.623 bph atau 86,03% dari target APBN sebesar 187.870 bph.

2. ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di Blok Cepu dengan capaian produksi 155.444 bph atau 107,95% dari target APBN sebesar 144.000 bph.

3. PT Pertamina EP dengan capaian produksi 69.417 atau 86,77% dari target APBN sebesar 80.000 bph.

4. Pertamina Hulu Energi ONWJ LTD dengan capaian 26.580 bph atau 91,65% dari target APBN.

5. Pertamina Hulu Mahakam dengan capaian 26.503 bph atau 88,34% dari target APBN.

6. PT Pertamina Hulu Energi OSES dengan capaian 17.510 bph atau 72,96% dari target APBN.

7. Petrochina International Jabung Ltd dengan capaian 15.303 bph atau 87,44% dari target APBN.

8. PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga dengan capaian 10.961 atau 99,64% dari target APBN.

9. Medco EP & Natuna dengan capaian 10.590 bph atau 110,31% dari target APBN.

10. PT Pertamina Hulu kalimantan Timur dengan capaian 9.869 bph atau 93,99% dari target APBN.

Kemudian sisanya KKKS lainnya yakni sebesar 101.923 bph atau 91,78% dari target APBN.

 

Selengkapnya: https://www.cnbcindonesia.com/news/20240809170123-4-561848/blok-cepu-diperkirakan-masih-bisa-capai-produksi-1-miliar-barel

Share.