JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga dan transportasi mampu menghemat Liquified Petroleum Gas (LPG) 30.000 ton per tahun.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan, hingga saat ini, telah terbangun jargas sebanyak 197.000 sambungan rumah (SR) di 27 kota. Sementara pembagian konverter kit untuk trasportasi, pada tahun 2016 telah dibagikan 1.000 unit dan total SPBG yang telah terbangun sebanyak 82 unit.
Dia menambahkan, penggunaan jargas untuk rumah tangga yang saat ini mencapai 197.000 SR, telah menghemat penggunaan LPG sebanyak 36.000 ton per tahun. Selain itu, masyarakat yang menggunakan gas bumi juga menikmati penghematan yang cukup besar. Sebagai contoh, rata-rata rumah tangga mengkonsumsi LPG ukuran 12 kg sebanyak 1 tabung per bulan yang harganya sekitar Rp 130.000. Sedangkan dengan menggunakan gas bumi, rata-rata penggunaan Rp 40.000 per bulan. Jadi ada penghematan Rp 90.000 per bulan.
Untuk tahun ini, rencananya Pemerintah akan membangun 53.700 SR dengan nilai anggaran Rp 1,1 Triliun. “Tahun ini (2017) pembangunan jargas kota sebanyak 53.000 SR dan tahun lalu (2016) terbangun 89.000 SR,” kata Wiratmaja seperti dilansir dari laman Kementerian ESDM, Jumat (10/2).
Sementara itu, untuk pemanfaatan gas bagi transportasi, penghematan yang diperoleh pengendara angkot dari penggunaan gas sekitar Rp 3 juta per bulan. Pada tahun 2016 telah dibagikan 1.000 unit dan total SPBG sebanyak 82 unit. Untuk tahun 2017, akan dibangun 5.000 unit konverter kit dan 2 SPBG.
Dibandingkan negara lain, jumlah kendaraan yang menggunakan gas di Indonesia, relatif lebih rendah. Seperti Iran, jumlah kendaraan CNG-nya tahun 2016 sebanyak 4 juta dan SPBG 2350. Sedangkan Thailand, jumlah kendaraan yang menggunakan CNG sebanyak 462.000 dan SPBH 470 unit.
(adm)