JAKARTA – Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, realisasi investasi di bidang energi baru terbarukan (EBT) hingga triwulan III tahun 2016 mencapai 87,4% dari target yaitu US$1,37 miliar.
“Realisasi investasi kami sudah mencapai US$1,198 miliar, tidak terlalu jelek, tapi kami belum puas inginkan bisa lebih dari ini,” kata Rida seperti dikutip dari laman Kementerian ESDM, Jumat (2/12).
Menurutnya, angka tersebut berasal dari panas bumi dengan nilai US$0,84 miliar atau 86% dari target yang sebesar 0,96 miliar, kemudian bidang aneka EBT yang investasinya telah mencapai US$0,060 miliar atau setara dengan 60% dari target yang sebesar US$0,1 miliar.
“Bidang bioenergi sudah mencapai sebesar US$0,298 miliar atau 94,7 persen dari target yang sebesar US$0,31 miliar,” kata Rida.
Terkait kinerja, dia memaparkan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan energi air skala kecil (PLTM/H) yang menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) masih dalam tahap konstruksi.
“Untuk PLTS kapasitasnya 6,61 megawatt (MW), kalau PLTM/PLTMH 2,84 MW,” ucap Rida.
Sedangkan untuk pengembangan panas bumi, lanjutnya, pada tahun 2016 ini kapasitas terpasangnya sudah mencapai 1.513,5 MW atau 92% dari target 1.657,5 MW.
“Sampai triwulan III kita dapat tambahan 55 MW dari Ulubelu unit 3, lalu Lahendong unit 5 sebesar 30 MW. Desember nanti kita harapkan bisa dapat tambahan lagi dengan akan beroperasinya Lahendong unit 6 yang berkapasitas 20 MW serta Sarulla 110 MW,” tuturnya.
Disisi lain Rida juga mengungkapkan, dari sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) pada triwulan III tahun ini sudah mencapai 80 persen dari target.
“Targetnya Rp630 miliar, sementara realisasinya sudah mencapai Rp504,58 miliar,” pungkasnya.
(Sunandar)