JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk dua direksi baru PT Pertamina (Persero) untuk mengisi dua kursi direksi yang tengah kosong, yaitu Direktur Pemasaran, dan Direktur Pengolahan.
Deputi Bidang Restrukturisasi, Kementerian BUMN, Aloysius K Ro, mengatakan, Muchamad Iskandar ditunjuk untuk menduduki kursi Direktur Pemasaran, dan Toharso menjabat sebagai Direktur Pengolahan. Penunjukan dua direksi itu berdasarkan SK-264/MBU/ 12/2016 tentang Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.
“Pengangkatan dua Direksi Pertamina tersebut dilatarbelakangi adanya restrukturisasi organisasi Pertamina melalui perubahan nomenklatur Direksi di bulan Oktober lalu,” katanya dalam keterangannya, Jumat (2/12).
Dikatakannya, Oktober lalu, Pertamina menambah dua jabatan baru di manajemen Pertamina. Pertama, Wakil Direktur utama yang bertindak selaku Chief Operating Officer yang mengordinasikan dua bidang tugas Direksi yaitu, Direktur Pemasaran dan Direktur Pengolahan.
Kedua, pembentukan Direktorat Megaproyek Pengolahan & Petrokimia untuk fokus mengawal proyek-proyek secondary process & hilirisasi petrokimia yang juga sudah masuk dalam Proyek Strategis Nasional berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 3/2016.
“Kemudian adaredefining Diretorat Gas agar lebih fokus dalam mendukung perbaikan tata kelola gas nasional melalui pengelolaan gas yang lebih terintegrasi setelah terbentuknya holding BUMN Migas (restrukturisasi PGN dan Pertagas),” tuturnya.
Lebih lanjut Aloysius menuturkan, di internal manajemen Pertamina juga ditambah fungsi research and technology pada Ieher Direktur Utama untuk mengarahkan dan memastikan pengelolaan kegiatan Riset dan Teknologi bidang Hulu, bidang Hilir, dan bidang EBT scsuai strategi dan rencana kerja yang telah ditctapkan.
“Kami menghimbau agar Direksi Pertamina di bawah pengawasan Dewan Komisaris segera bekerja untuk mewujudkan cita-cita PT Pertamina (Persero) menjadi Perusahaan Energi Kelas Dunia,” pungkasnya.
(Sunandar)
