Konsumsi Premium Jamali Hanya Mencapai 17%

JOGJAKARTA – Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) hanya mencapai 17 persen dari kebutuhan BBM secara nasional yang mencapai 1,3 juta kilo liter.

Direktur Pertamina Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) Mas’ud Khamid mengatakan, perseroan mempunyai 1.519 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) yang menjual premium dengan kadar oktan 88. Namun, kata dia, Pertamina akan menambah 571 SPBU yang kembali menjual premium untuk memenuhi ketersediaan BBM di Jamali. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 tentang Penyediaan, Pendisribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

“Kita ini (konsumsi) Premium di Jamali 17 persen. Kita punya 1.519 SPBU yang menjual premium. Itu 17 persen dari 1,3 juta liter. Pasar ini melebar,” ujar Mas’ud di SPBU Jalan Kaliurang, Sleman, Kamis (7/6) malam.

Presentase konsumsi premium yang cenderung kecil ini, bagi masyarakat Sleman, Jogjakarta lantaran ada pilihan BBM yang lebih baik dengan RON atau kadar oktan 90 timbalnya lebih bagus dan harganya tidak jauh dengan Premium yaitu Rp6.450/liter atau selisih Rp1.350 dari harga Pertalite yaitu Rp7.800/liter.

Pada kesempatan sama, pengakuan masyarakat ini didapatkan saat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melihat langsung penjualan dan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang berada di jalan Kaliurang.

Dalam kesempatan tersebut, Jonan menghampiri warga yang diketahui masih mahasiswa bernama Dimas Reza yang sedang mengisi Pertalite. “Kenapa beli Pertalite,” tanyanya.

“Timbalnya lebih bagus. Dan harganya juga enggak jauh dengan Premium. Lalu, mesin juga lebih baik,” terang Dimas.

Jonan kemudian menanyakan kepada beberapa pengguna sepeda motor yang mengisi Pertalite. Para pengguna tersebut menyatakan lebih menyukai Pertalite daripada Premium. Pasalnya memiliki oktan alias timbal lebih tinggi daripada Premium. Hal ini membuat mesin lebih “sehat” serta enteng tarikannya.

Selain itu, pilihan untuk mengisi premium pada malam itu karena antrean yang panjang di nozle Pertalite. “Kami terpaksa beli premium, lantaran antrean di Pertalite,” ujar Apie salah satu warga Sleman.

(Sunandar)

Share.